Rabu, 15 Desember 2010

Aksi Gitaswara di Wonderia

Pukul 11 siang Gitaswara berangkat dari sekolah menuju ke Wonderia Semarang dengan 3 armada.  Melewati jalanan yang lumayan ramai dan macet akhirnya sampai di tempat tujuan pukul 11.30.  Acara yang bersamaan dengan Pelepasan Ketua UPTD Semarang Barat serta Rekor MURI dengan macapat terbanyak se Indonesia 2010 membuat suasana amat meriah.  Dihadiri lebih dari 5000 pengunjung arena wonderia sangat ramai.  Kebanyakan penonton adalah para murid yang hadir dari seluruh Dabin yang ada di kota Semarang.

Melihat ajang tampilan yang ada di panggung, sangat marak dan mempesona.  Berbagai tarian dan lagu dengan durasi waktu yang cukup lama, menghibur banyak penonton.  Bahkan para hadirin bersorak dan bertepuk tangan takkala sekolah perwakilannya tampil di atas panggung.
Gitaswara sendiri tampil pada urutan yang paling akhir, sebagai puncak dan penutup dari acara.  Tampilan-tampilan sendiri di kemas dengan formasi intertainer (bukan lomba) namun ternyata terdapat beberapa juri yang memberikan setiap penilaian yang ada di atas panggung.  Alhasil Gitaswara sendiri cuma meraih juara 3.  Namun dari sisi kesiapan, formasi dan setting panggung, Gitaswara patut diacungi jempol.  Bahkan dengan kostum yang sederhana, berupa jas orange dan jaket biru, tampilan tidak kalah menarik dengan beberapa pentas tarian-tarian klasikal dimana kostum-kostum dan properti sangat beragam dan elegan.
Sebelum giliran tampil, tampak Aurel yang semenjak berangkat tubuhnya agak hangat mendadak lemas dan merasa pusing.  Aurel sempat mabuk di dalam kendaraan, hingga akhirnya Aurel hanya duduk di bangku penonton dan ikut menyaksikan teman-teman yang pentas di atas panggung.  Tampilan berjalan lancar meskipun sedikit berkendala pada mikrofon.  Dan lucunya, di akhir lagu "Beautiful Life", keyboard sempat terjatuh sendiri dan tidak rusak.  Kejadian ini sempat terekam oleh Video Amatir dari Handphone pendamping Gitaswara. Tampilan dengan koreo sederhana selama tidak mengganggu vocal itulah yang dirancang sehingga pada intinya maksud dari penyampaian lagu bisa tercapai.  Sedikit yang menjadi evaluasi adalah persiapan peralatan sound (microphone) yang mungkin memang tidak didesain untuk lomba paduan suara atau vocal group, sehingga beberapa kendala seperti mengambil dan menaruh mic yang lepas mengurangi jalanya koreo yang diharapkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar